tercungap .
lenjun segala .
peluh mencurah .
setiap hari aku kejar dia .
tak dapat .
tapi tak pernah putus asa .
meski aku berlari ,
sedang dia berjalan perlahan cuma ,
masih tak daya aku capai .
tangan sahaja yang terkapai kapai ,
konon ingin gapai .
kaki sahaja yang panjang melangkah ,
konon ingin cuba bersemuka .
tiba satu masa ,
berguling aku .
sudah tiada kuasa dan daya lagi .
tak bisa kejar .
tersepuk aku .
jatuh terlentang .
bagai soldadu yang dihujani peluru .
dan dalam ketidakupayaan ,
dan dalam separuh kematian ,
aku tersedar .
aku dan dia .
ibarat telinga dan mata di satu kepala .
langsung tak bisa bersama .
.
**hanya menambah #kata SHAHRIL HAFIZI . sahabat karib aku yang aku kawan dari usia 3 tahun muda .
No comments:
Post a Comment