Kotak Iklan

# Tragis

Terjaga dari tidur . Aku bangun . Berjalan ke tandas . Kencing . Keluar tandas , tertoleh ke arah satu kilauan . Ya , pisau . Tak semena aku teringat mimpi yang bikin aku terjaga dari tidur .

Bidadari aku menangis . Aku cuba pujuk . Dia terus hilang . Sebelum hilang , dia sempat hadiahkan aku pisau yang masih berdarah .

Memang sama . Aku yakin memang pisau yang aku nampak itu adalah yang sama . Di bawah pisau terselit nota . Keluarkan hati kau , cuci hingga bersih . Buang segala tentang aku .

Aku capai terus tusuk dekat dada . Aku tarik kebawah , ke atas , ke kiri kanan . Terbuka luas dada aku , aku rentap hati aku keluar . Bersepah darah .

Dengan air pili , aku bilas hati aku . Maaf bidadari aku , kali ini aku terpaksa melawan . Aku toreh nama bidadari aku tepat pada hati . Lalu aku sumbat kedada kembali . Aku bergegas ke ruang tamu . Cari kotak benang dan jarum . Aku jahit semula dada aku .

Sampai sekarang , aku masih . Sudah lama sebenarnya . Tetap masih .

“Aku cuci bersih hati aku pada malam sebelum kau terjaga . Di saat kau baca ini , kau dah aku buang sepenuhnya – bidadari ” .


Bahagian belakang kertas yang aku tak terperasan untuk baca .

Damn !

2 comments:

  1. So sweet, memanjakan imajinasiku ketika membaca. Seperti mimpi, ketika ku mengeja satu-persatu kata. Sambil melihat dada, masyaAllah.

    You're a real pujangga!

    ReplyDelete
  2. nice one :)
    makin lama makin mantap ayat2 pujangga kau =)

    ReplyDelete